Sabtu, 02 Agustus 2014

contoh soal fisika. dinamika pertikel

sebuah partikel percepatannya setiap saat dinyatakan dalam persamaan

a= {12i + (10-6t)j} m/s2

tentukan
a. kecepatan partikel tersebut saat t= 10s. jika kecepatan awanya Vo = (80i +60j) m/s

b. posisi partikel saat t= 10, jika benda mula mula berada di (10,5)

cara mengerjakan fisika dengan benar, ikuti langkah berikut:


Kamis, 17 Juli 2014

GERAK


Gerak adalah perubahan kedudukan terhadap titik acuan. Kedudukan dapat diartikan jarak atau posisi. Titik acuan adalah suatu titik yang ditentukan dahulu.

Sebagai ilustrasi: ada seorang anak berjalan menuju sebuah gedung dan sekitar gedung terdapat sebuah Tanaman.
·         Misalkan kita tentukan titik acuan adalah Tanaman, maka gedung tidak bergerak (diam) terhadap Tanaman dan anak bergerak terhadap Tanaman.
Mengapa demikian?
Jawabannya:
ü  Kita sudah memilih titik acuannya adalah Tanaman, jika akan menentukan sebuah benda bergerak atau tidak maka kita harus menentukan kedudukannya terhadap titik acuan yang telah kita tetapkan.
ü  Kedudukan (jarak atau posisi) Gedung terhadap Tanaman selalu tetap, atau dapat dinyatakan tidak ada perubahan kedudukan. Sebagai kesimpulannya  Gedung diam terhadap Tanaman.
ü  Sedangkan seorang anak terhadap Tanaman, kedudukannya berubah ditandai dengan jarak anak terhadap tanaman semakin mendekat. Sebagai kesimpulannya anak bergerak terhadap tanaman.
·         Bila kita menentukan titik acuannya adalah Gedung, maka seorang anak bergerak terhadap gedung dan tanaman diam terhadap gedung.
Why?
Because:
Kedudukan seorang anak terhadap gedung berubah dan kedudukan tanaman terhadap gedung tetap.

·         Nah sekarang kita lihat dari titik acuan yang unik, yaitu seorang anak. Gedung bergerak terhadap anak dan tamanan bergerak terhadap seorang anak. Kita agak tabu dengan kesimpulan tersebut. Kita sering mendengarkan celotehan siswa Sekolah Tingkat Pertama mengatakan:

Apakah anda termasuk yang berfikir tersebut???????????
Ini Jawabannya:
Dari pernyataan “....................................... terhadap seorang anak.” Maka sebagai titik acuan adalah seorang anak. Kita amati gedung terhadap anak, apakah berubah? Jawabnya ada perubahan, maka Gedung bergerak terhadap seorang anak. Hal yang sama pada Tanaman.


Dari konsep gerak di atas benda dapat dikatakan diam atau bergerak bergantung pada titik acuan. Dengan hal tersebut maka gerak dikatakan relatif. Artinya: benda diam dapat dikatakan bergerak dan benda bergerak dapat juga dikatakan diam.
Demikian penjelasan saya, semoga penjelasan ini dapat memberikan pencerahan untuk membantu sedikit dalam belajar fisika. 

Kamis, 26 Juni 2014

pengolahan limbah padat


Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah. (wikipedia).
Ternyata tidak semua limbah memiliki dampak negatif karena beberapa limbah memiliki nilai ekonomis. Sebagai contoh di Lumajang terkenal dengan pisang. Banyak usaha kecil yang bergerak pada pengolahan buah pisang, sehingga akan berdampak pada limbah yang sangat banyak misalnya kulit pisang. Kulit pisang jika dikelola dengan baik dan benar akan terciptanya produk makanan yang berasal dari limbah kulit pisang menjadi keripik dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak dalam berwirausaha. 
Adapun prosesnya dapat dilihat pada diagram berikut:




Selasa, 20 Mei 2014


Hukum gerak Newton
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas



Hukum Newton pertama dan kedua, dalam bahasa Latin, dari edisi asli journal Principia Mathematica tahun 1687.
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika klasik. Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Hukum ini telah dituliskan dengan pembahasaan yang berbeda-beda selama hampir 3 abad,[1] dan dapat dirangkum sebagai berikut:

Hukum Pertama: setiap benda akan memiliki kecepatan yang konstan kecuali ada gaya yang resultannya tidak nol bekerja pada benda tersebut.[2][3][4] Berarti jika resultan gaya nol, maka pusat massa dari suatu benda tetap diam, atau bergerak dengan kecepatan konstan (tidak mengalami percepatan). Hal ini berlaku jika dilihat dari kerangka acuan inersial.
Hukum Kedua: sebuah benda dengan massa M mengalami gaya resultan sebesar F akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah gaya, dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap M. atau F=Ma. Bisa juga diartikan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan turunan dari momentum linear benda tersebut terhadap waktu.
Hukum Ketiga: gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda. Hukum ini juga terkenal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan F disebut sebagai aksi dan –F adalah reaksinya.
Ketiga hukum gerak ini pertama dirangkum oleh Isaac Newton dalam karyanya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica, pertama kali diterbitkan pada 5 Juli 1687.[5] Newton menggunakan karyanya untuk menjelaskan dan meniliti gerak dari bermacam-macam benda fisik maupun sistem.[6] Contohnya dalam jilid tiga dari naskah tersebut, Newton menunjukkan bahwa dengan menggabungkan antara hukum gerak dengan hukum gravitasi umum, ia dapat menjelaskan hukum pergerakan planet milik Kepler.

Jumat, 07 Oktober 2011

Minggu, 15 Mei 2011

physics

untuk mempelajari fisika lebih detail pelajari buku ini

Sabtu, 19 Maret 2011

galileo

The Science of Physics
Until the 1600s, people treated many kinds of knowledge as
aspects of philosophy. They used general principles of rea-
soning to explain nature, society, and religion. Then Galileo
and others developed new methods for examining the
world of nature. By adding experimenting, measuring, and
calculating to reasoning, they took the study of nature out
of philosophy and turned it into science.<....>